Sabtu, 23 November 2013

Komunikasi

Pengertian Komunikasi :

Komunikasi atau dalam bahasa inggrisnya Communication, menurut asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu Communicatio. Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau kelompok masyarakat menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungannya. Pada umumnya, komunikasi terjadi secara lisan atau verbal. Komunikasi dapat terjadi jika ada persamaan antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI terbitan Balai Pustaka, 2002), komunikasi adalah:
1. Pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak.
2. Perhubungan.


Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli :

Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian komunikasi, berikut ini pengertian komunikasi menurut pendapat para ahli :
1. Carl I. Hovland
Hovland berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurutnya “Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”.

2. Theodore M. Newcomb
Menurutnya pengertian komunikasi adalah “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.

3. Everett M. Rogers
Everett berpendapat bahwa “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau penerima”.

4. Onong Uchjana Effendy
Ia mengungkapkan pengertian dari komunikasi adalah “proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain”. Pikiran tersebut bisa merupakan informasi, gagasan, opini, dll yang muncul dari pikirannya sendiri.

5. Hafield Cangara
Hafield menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian”.

               

Komunikasi dalam Organisasi :

Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dalam organisasi ini dan salah satunya  menurut Robert Bonningtonyang dimana komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Dalam bahasa sederhana dan sedikit rincinya definisi yang dikemukakan oleh Robert Bonnington adalah seluruh kegiatan dalam organisasi diatur dan diawasi oleh manajemen agar pengolahan atau penggunaan sumber bahan dan sumber daya manusia tidak terbuang sia-sia untuk hal yang tidak penting melalui struktur yang telah di tetapkan oleh organisasi tersebut.
Banyak sekali jenis komunikasi dalam organisasi dan beberapa diantara adalah komunikasi lisan dan tertulis lalu komunikasi kebawah, keatas dan kesamping selanjutnya ada komunikasi formal dan informal. Jenis komunikasi lisan dan tulisan disini secara simple di artikan komunikasi dasar dalam organisasi karena pada dasarnya penyampaian pesan atau informasi dalam organisasi bahkan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan cara ini. Pemaparan jenis komunikasi kebawah, keatas dan kesamping dalam organisasi ini cukup panjang tetapi mudah dipahami seperti komunikasi kebawah adalah penyampaian pesan dari manajemen puncak ke manajemen menengah lalu turun ke manajemen rendah hingga sampai ke anggota operasional atau yang di tuju dan komunikasi kebawah ini bisa berbentuk pengarahan, perintah atau indoktrinasi. Selanjutnya komunikasi keatas adalah aliran dalam hirarki dari manajemen rendah menuju ke manajemen puncak dan fungsi utamanya dari komunikasi keatas ini adalah  untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan ataupun keputusan. Terakhir adalah komunikasi kesamping yang diartikan sebagai komunikasi yang terjadi pada tingkatan hirarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal). Berikutnya adalah komunikasi formal dan informal secara singkatnya komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antara anggota yang berada dalam kewenangan manajemen sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang bebas di lakukan oleh anggota diluar kewenangan manajemen.
Komunikasi dalam organisasipun memiliki beberapa proses seperti proses ideasi, encoding, decoding dan tindakan. Proses ideasi adalah tahap pertama dalam suatu proses komunikasi yaitu penciptaan gagasan ataupun ide dari komunikator. Proses encoding adalah bentuk simbol atau sandi yang berisikan ide atau gagasan yang di kemas sedemikian rupa untuk dikirim kepada komunikan serta pemilihan media yang akan digunakan untuk melakukan pengiriman tersebut. Proses decoding adalah gagasan, ide, pesan atau informasi yang dibaca, diartikan, diinterpretasikan secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir. Proses tindakan adalah respon yang dilakukan oleh komunikan untuk membalas gagasan, ide, pesan atau informasi baik berupa meminta informasi tambahan, melengkapi informasi ataupun melakukan tindakan yang lainnya.
Terdapat lima alur informasi dalam komunikasi organisasi yaitu alur urutan, serentak, urutan+serentak, sirkulasi dan interaktif. Alur informasi urutan adalah alur informasi yang dilakukan dari manajerial atas yang tertuju ke manajerial bawah dan biasanya berbentuk instruksi, alur informasi urutan ini hampir sama pengertiannya dengan jenis komunikasi kebawah. Alur informasi serentak sangat efektis penggunaanya jika ingin mengerjakan suatu pekerjaan dengan waktu yang cepat. Alur informasi urutan dan serentak adalah alur informasi yang digunakan apabila instruksi yang diberikan cukup rumit dan sulit. Alur informasi sirkulasi adalah alur informasi yang cukup efektif bila ingin menguji suatu akurasi pesan yang bersifat rahasia. Terakhir adalah alur informasi interaktif yang dimana alur ini memang cukup lama dilakukan dan perlu kesabaran tetapi hasil perkerjaan bila menggunakan alur informasi ini akan memuaskan.
Beberapa hambatan yang ada dalam komunikasi organisasi adalah tingkatan hirarki, wewenang manajerial, spesialisasi dan hambatan pribadi. Hambatan di tingkat hirarki secara singkat bisa dijelaskan semakin besarnya struktur suatu organisasi atau perusahaan maka mengakibatnya semakin sulitnya komunikasi. Hambatan di wewenang manjerial adalah wewenang manajer menciptakan kekauan komunikasi dengan bawahan dan cara mengatasinya dengan membina hubungan baik dengan karyawan lain tanpa pandang status. Hambatan spesialisasi disini dimaksudkan karyawan hanya loyal pada job desk-nya. Terakhir adalah hambatan pribadi, jika urusan pribadi dibawa dalam organisasi maka sinkronisasi pekerjaan akan terhambat.


PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI :

KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi organisasi
1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.


Hambatan - Hambatan Komunikasi :

Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
   pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
  Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
  simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
  terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan
  suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan,
  sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan
   tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik
      Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
    lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.
     Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
   tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4. Hambatan Psikologis
     Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
   serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.


Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi :

Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
    a. Komunikasi Lisan
        komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
        cth: presentasi
    b. Komunukasi Tertulis
        komunikasi melalui tulisan
       Cth: email
    c. Komunikasi Verbal
        komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
       cth: curhat
    d. Komunikasi Non Verbal
       komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
       cth: seseorang yang nerves (gemetar)

2. Dari segi arahnya :
    a. Komunikasi Ke atas
        komunikasi dari bawahan ke atasan
    b. Komunikasi Ke bawah
        komunikasi dari atasan ke bawahan
    c. Komunikasi Horizontal
        komunikasi ke sesama manusia / setingkat
    d. Komunikasi Satu Arah
        pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
    e. Komunikasi Dua Arah
        berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3. Menurut Lawannya :
    a. Komunikasi Satu Lawan Satu
        berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
        cth:berbicara melalui telepon
    b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
        berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
        Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
    c. Kelompok Lawan Kelompok
        berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
        Cth: debat partai politik

4.Menurut Keresmiannya :
    a. Komunikasi Formal
        komunikasi yang berlangsung resmi
        cth: rapat pemegang saham
    b. Komunikasi Informal
        komunikasi yang tidak resmi
        cth : berbicara dengan teman


PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI :

a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk  melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. 
   
Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu :

1. Komunikasi antar pribadi 

Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.

2. Komunikasi kelompok 

Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.

3. Komunikasi massa 

Komunikasi massa  melalui alat yaitu media massa yang meliputi media cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi atau perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Berikut adalah pengertian dan fungsi dari arus komunikasi yaitu :

a. Downward comunications 

Adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. 

Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini sebagai berikut :

- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja 
- Penjelasan dari pimpinan tenteng mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan.
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. 

b. Upward comunication 

Adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya.

 Fungsi arus komunikasi dari awah ke atas ini adalah :

- Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau pun tugas yang sudah dilaksanakan.
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan atau pun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

c. Horizontal comunication 

Adalah tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan atau pun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.

 Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah : 

- Memperbaiki koordinasi tugas 
- Upaya pemecahan masalah 
- Saling berbagi informasi 
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama


Aliran komunikasi :

·         Komunikasi ke bawah
Informasi mengalir dari jabatan yang tinggi ke jabatan yang lebih rendah, yaitu:
·         Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
·         Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
·         Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi.
·         Informasi tentang kinerja pegawai.
·         Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).
·         Komunikasi ke atas
komunikasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, biasanya berbentuk pertanyaan, feedback, saran / usulan.
Pentingnya komunikasi ke atas, yaitu:
·         Memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan.
·         Memberitahu penyelia kapan bawahan siap menerima informasi.
·         Mendorong keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka.
·         Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan.
·         Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahannya memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah.
·         Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan merek




Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar