Pengertian Komunikasi :
Komunikasi atau dalam bahasa
inggrisnya Communication, menurut asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu
Communicatio. Komunikasi adalah suatu proses ketika
seseorang atau kelompok masyarakat menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungannya. Pada umumnya, komunikasi terjadi secara lisan
atau verbal. Komunikasi dapat terjadi jika ada
persamaan antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI
terbitan Balai Pustaka, 2002), komunikasi adalah:
1. Pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak.
2. Perhubungan.
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli :
1. Pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak.
2. Perhubungan.
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli :
Beberapa ahli
mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian komunikasi, berikut ini pengertian komunikasi menurut
pendapat para ahli :
1. Carl I. Hovland
Hovland berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurutnya “Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”.
2. Theodore M. Newcomb
Menurutnya pengertian komunikasi adalah “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.
3. Everett M. Rogers
Everett berpendapat bahwa “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau penerima”.
4. Onong Uchjana Effendy
Ia mengungkapkan pengertian dari komunikasi adalah “proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain”. Pikiran tersebut bisa merupakan informasi, gagasan, opini, dll yang muncul dari pikirannya sendiri.
5. Hafield Cangara
Hafield menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian”.
1. Carl I. Hovland
Hovland berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurutnya “Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”.
2. Theodore M. Newcomb
Menurutnya pengertian komunikasi adalah “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.
3. Everett M. Rogers
Everett berpendapat bahwa “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau penerima”.
4. Onong Uchjana Effendy
Ia mengungkapkan pengertian dari komunikasi adalah “proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain”. Pikiran tersebut bisa merupakan informasi, gagasan, opini, dll yang muncul dari pikirannya sendiri.
5. Hafield Cangara
Hafield menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian”.
Komunikasi dalam
Organisasi :
Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dalam organisasi ini dan
salah satunya menurut Robert Bonningtonyang dimana komunikasi
organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan
sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Dalam bahasa sederhana dan sedikit rincinya definisi yang dikemukakan oleh
Robert Bonnington adalah seluruh kegiatan dalam organisasi diatur dan diawasi
oleh manajemen agar pengolahan atau penggunaan sumber bahan dan sumber daya
manusia tidak terbuang sia-sia untuk hal yang tidak penting melalui struktur
yang telah di tetapkan oleh organisasi tersebut.
Banyak sekali jenis komunikasi dalam
organisasi dan beberapa diantara adalah komunikasi lisan dan tertulis lalu
komunikasi kebawah, keatas dan kesamping selanjutnya ada komunikasi formal dan
informal. Jenis komunikasi lisan dan tulisan disini secara simple di artikan
komunikasi dasar dalam organisasi karena pada dasarnya penyampaian pesan atau
informasi dalam organisasi bahkan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan cara
ini. Pemaparan jenis komunikasi kebawah, keatas dan kesamping dalam organisasi
ini cukup panjang tetapi mudah dipahami seperti komunikasi kebawah adalah
penyampaian pesan dari manajemen puncak ke manajemen menengah lalu turun ke
manajemen rendah hingga sampai ke anggota operasional atau yang di tuju dan
komunikasi kebawah ini bisa berbentuk pengarahan, perintah atau indoktrinasi.
Selanjutnya komunikasi keatas adalah aliran dalam hirarki dari manajemen rendah
menuju ke manajemen puncak dan fungsi utamanya dari komunikasi keatas ini
adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan ataupun keputusan.
Terakhir adalah komunikasi kesamping yang diartikan sebagai komunikasi yang
terjadi pada tingkatan hirarki wewenang yang sama (komunikasi horizontal).
Berikutnya adalah komunikasi formal dan informal secara singkatnya komunikasi
formal adalah komunikasi yang terjadi antara anggota yang berada dalam
kewenangan manajemen sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang bebas
di lakukan oleh anggota diluar kewenangan manajemen.
Komunikasi dalam organisasipun memiliki
beberapa proses seperti proses ideasi, encoding, decoding dan tindakan. Proses
ideasi adalah tahap pertama dalam suatu proses komunikasi yaitu penciptaan
gagasan ataupun ide dari komunikator. Proses encoding adalah bentuk simbol atau
sandi yang berisikan ide atau gagasan yang di kemas sedemikian rupa untuk
dikirim kepada komunikan serta pemilihan media yang akan digunakan untuk
melakukan pengiriman tersebut. Proses decoding adalah gagasan, ide, pesan atau
informasi yang dibaca, diartikan, diinterpretasikan secara langsung atau tidak
langsung melalui proses berfikir. Proses tindakan adalah respon yang dilakukan
oleh komunikan untuk membalas gagasan, ide, pesan atau informasi baik berupa
meminta informasi tambahan, melengkapi informasi ataupun melakukan tindakan
yang lainnya.
Terdapat lima alur informasi dalam
komunikasi organisasi yaitu alur urutan, serentak, urutan+serentak, sirkulasi
dan interaktif. Alur informasi urutan adalah alur informasi yang dilakukan dari
manajerial atas yang tertuju ke manajerial bawah dan biasanya berbentuk
instruksi, alur informasi urutan ini hampir sama pengertiannya dengan jenis
komunikasi kebawah. Alur informasi serentak sangat efektis penggunaanya jika
ingin mengerjakan suatu pekerjaan dengan waktu yang cepat. Alur informasi
urutan dan serentak adalah alur informasi yang digunakan apabila instruksi yang
diberikan cukup rumit dan sulit. Alur informasi sirkulasi adalah alur informasi
yang cukup efektif bila ingin menguji suatu akurasi pesan yang bersifat
rahasia. Terakhir adalah alur informasi interaktif yang dimana alur ini memang
cukup lama dilakukan dan perlu kesabaran tetapi hasil perkerjaan bila
menggunakan alur informasi ini akan memuaskan.
Beberapa hambatan yang ada dalam
komunikasi organisasi adalah tingkatan hirarki, wewenang manajerial,
spesialisasi dan hambatan pribadi. Hambatan di tingkat hirarki secara singkat
bisa dijelaskan semakin besarnya struktur suatu organisasi atau perusahaan maka
mengakibatnya semakin sulitnya komunikasi. Hambatan di wewenang manjerial
adalah wewenang manajer menciptakan kekauan komunikasi dengan bawahan dan cara
mengatasinya dengan membina hubungan baik dengan karyawan lain tanpa pandang
status. Hambatan spesialisasi disini dimaksudkan karyawan hanya loyal pada job
desk-nya. Terakhir adalah hambatan pribadi, jika urusan pribadi dibawa dalam
organisasi maka sinkronisasi pekerjaan akan terhambat.
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI :
KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang
khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam
perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi
organisasi
1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian
atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan
tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c)
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and
practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian
informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode
lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika
bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi
dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan
ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang
persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh
bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian
keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai
3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
Hambatan - Hambatan Komunikasi :
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan
suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan,
sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan
tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi :
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan
suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan,
sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan
tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi :
Di
bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau
dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
cth: presentasi
b. Komunukasi Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email
c. Komunikasi Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang yang nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas
komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawah
komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah
pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah
berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
cth:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok
berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Cth: debat partai politik
4.Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
komunikasi yang berlangsung resmi
cth: rapat pemegang saham
b. Komunikasi Informal
komunikasi yang tidak resmi
cth : berbicara dengan teman
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
cth: presentasi
b. Komunukasi Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email
c. Komunikasi Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang yang nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas
komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawah
komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah
pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah
berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
cth:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok
berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Cth: debat partai politik
4.Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
komunikasi yang berlangsung resmi
cth: rapat pemegang saham
b. Komunikasi Informal
komunikasi yang tidak resmi
cth : berbicara dengan teman
PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI :
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih
besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada
tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam
organisasi dan meningkatkan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik
dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian
yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar
organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti
perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan
di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan
loyalitas.
Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu
organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan
tujuan utama untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam
organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah
komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu :
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor
kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan
informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa melalui alat yaitu media massa
yang meliputi media cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep
komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan
tentang komunikasi dalam organisasi atau perusahaan secara sederhana yaitu
komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan.
Meminjam definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus
pesan dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Berikut
adalah pengertian dan fungsi dari arus komunikasi yaitu :
a. Downward comunications
Adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang
berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini sebagai
berikut :
- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja
- Penjelasan dari pimpinan tenteng mengapa suatu tugas
perlu untuk dilaksanakan.
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan
yang berlaku.
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja
lebih baik.
b. Upward comunication
Adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim
pesan kepada atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari awah ke atas ini
adalah :
- Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau pun
tugas yang sudah dilaksanakan.
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan
pekerjaan atau pun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya
sendiri maupun pekerjaannya.
c. Horizontal comunication
Adalah tindak komunikasi ini berlangsung diantara para
karyawan atau pun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah
:
- Memperbaiki koordinasi tugas
- Upaya pemecahan masalah
- Saling berbagi informasi
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama
Aliran komunikasi :
·
Komunikasi ke bawah
Informasi mengalir dari jabatan yang
tinggi ke jabatan yang lebih rendah, yaitu:
·
Informasi tentang bagaimana melakukan
pekerjaan.
·
Informasi tentang dasar pemikiran untuk
melakukan pekerjaan.
·
Informasi tentang kebijakan dan praktik
organisasi.
·
Informasi tentang kinerja pegawai.
·
Informasi untuk mengembangkan rasa
memiliki tugas (sense of
mission).
·
Komunikasi ke atas
komunikasi yang mengalir dari tingkat
yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, biasanya berbentuk pertanyaan, feedback, saran / usulan.
Pentingnya komunikasi ke atas, yaitu:
·
Memberi informasi berharga untuk
pembuatan keputusan.
·
Memberitahu penyelia kapan bawahan siap
menerima informasi.
·
Mendorong keluh kesah muncul ke
permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka.
·
Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas
kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan
pertanyaan dan menyumbang gagasan.
·
Mengizinkan penyelia untuk menentukan
apakah bawahannya memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah.
·
Membantu pegawai mengatasi masalah
pekerjaan merek
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar